Kamis, 30 Januari 2014
Teknik Budidaya Rumput Laut
LATAR BELAKANG
Budidaya rumput laut yang pada umumnya dapat dilakukan oleh para petani/nelayan dalam pengembangannya memerlukan keterpaduan unsur-unsur sub sistem, mulai dari penyediaan input produksi, budidaya sampai ke pemasaran hasil. Keterpaduan tersebut menuntut adanya kerjasama antara pihak-pihak yang terkait dalam bentuk kemitraan usaha yang ideal antara petani/usaha kecil yang pada umumnya berada dipihak produksi dengan Pengusaha Besar yang umumnya berada di pihak yang menguasai pengolahan dan pemasaran.
Usaha perikanan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam bentuk usaha perikanan rakyat, dan perikanan besar milik pemerintah serta milik swasta nasional atau asing. Perikanan rakyat merupakan usaha skala kecil yang bercirikan antara lain pengelolaanya secara tradisional, produktivitas rendah dan para umumnya tidak mempunyai kekuatan menghadapi kompetisi pasar.
Di lain pihak, perikanan besar yang memiliki teknologi skala usaha yang besar, mengelola usahanya secara modern dan teknologi tinggi, sehingga produktivitasnya tinggi dan mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan pasar. Kelemahan dari pengusaha perikanan kecil dan kekuatan dari pengusaha perikanan besar, merupakan potensi yang bisa menciptakan kesenjangan diantaranya. Karena dalam perkembangannya ada saling berkepentingan di antara kedua pihak, kesenjangan yang bisa timbul akan dapat diperkecil dengan mengadakan kemitraan antara pengusaha kecil perikanan rakyat dengan pengusaha besar di bidang perikanan atau produk kelautan. Salah satu komoditas yang masuk sebagai komoditas perikanan karena diusahakan di laut, dan yang dapat dikembangkan dengan menjalin kerja sama kemitraan adalah budidaya rumput laut.
Perairan laut Indonesia dengan garis pantai sekitar 81.000 km diyakini memiliki potensi rumput laut yang sangat tinggi. Tercatat sedikitnya ada 555 jenis rumput laut di perairan Indonesia, diantaranya ada 55 jenis yang diketahui mempunyai nilai ekonomis tinggi, diantaranya Eucheuma sp, Gracilaria dan Gelidium
Jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan adalah eucheuma, sp dan gracilaria. Di samping sebagai bahan untuk industri makanan seperti agar-agar, jelly food dan campuran makanan seperti burger dan lain-lain, rumput laut adalah juga sebagai bahan baku industri kosmetika, farmasi, tekstil, kertas, keramik, fotografi, dan insektisida. Mengingat manfaatnya yang luas, maka komoditas rumput laut ini mempunyai peluang pasar yang bagus dengan potensi yang cukup besar. Permintaan rumput laut kering kurang 9.300 MT per tahun dan untuk kebutuhan industri di luar negeri 15.000 s.d. 20.000 MT per tahun. Pabrik pengolahan keragian rumput laut di Indonesia telah ada sejak tahun 1989. Sekarang ini ada 6 pabrik pengolahan rumput laut di Indonesia, karena itu pabrikan dan eksportir bersaing untuk memperoleh bahan baku rumput laut kering.
Rumput laut sebagai salah satu komoditas ekspor merupakan sumber devisa bagi negara dan budidayanya merupakan sumber pendapatan petani nelayan, dapat menyerap tenaga kerja, serta mampu memanfaatkan lahan perairan pantai di kepulauan Indonesia yang sangat potensial.
Sebagai negara kepulauan, maka pengembangan rumput laut di Indonesia dapat dilakukan secara luas oleh para petani/nelayan. Namun adanya permasalahan dalam pembudidayaan rumput laut seperti pengadaan benih, teknis budidaya, pengolahan pasca panen dan pemasarannya, maka untuk pengembangan usaha budidaya rumput laut ini para petani/nelayan perlu melakukannya dengan pola PKT (Proyek Kemitraan Terpadu) dimana para petani/nelayan bekerjasama menjalin kemitraan dengan pengusaha besar rumput laut.
Untuk pengembangan budidaya rumput laut ini dipandang perlu adanya acuan yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha kecil, pengusaha besar, dan perbankan dalam mempersiapkan proyek ini. Dalam rangka menunjang pengembangan usaha budidaya rumput laut ini, disiapkan laporan model kelayakan PKT Rumput Laut ini yang disusun untuk dapat dipergunakan bagi pihak-pihak terkait dan Bank sebagai acuan di dalam mempersiapkan dan mempertimbangkan kelayakan pembiayaan dan pinjaman Bank.
ASPEK PRODUKSI
KESESUAIAN LINGKUNGAN/LOKASI
Rumput laut termasuk jenis ganggang pada umumnya ganggang dapat diklasifikasikan menjadi kelas yaitu : ganggang hijau (chloropheceae), ganggang hijau biru (cyanophyceae), ganggang coklat (pheaceophyceae) dan ganggang merah (rhodophyceae). Ganggang hijau dan ganggang hijau biru banyak hidup dan berkembang biak di air tawar, sedangkan ganggang coklat dan ganggang merah memiliki habitat laut yang biasanya lebih dikenal dengan rumput laut.
Ganggang cokelat lebih dikenal sebagai rumput karang atau rockweed, sering dimanfaatkan untuk industri alginat, sedangkan ganggang merah merupakan sumber bahan baku bagi industri agar-agar, carragenan dan fulcellaran serta produk-produk lainnya. Rumput laut atau seaweed merupakan bagian terbesar dari rumput laut yang tumbuh melekat erat pada substrat pada yang terdapat di lautan seperti batu-batuan, karang dan bangkai kulit karang.
Dalam pertumbuhannya rumput laut memerlukan cahaya matahari untuk proses photosynthesa, karena itu meskipun hidupnya di bawah permukaan laut tetapi tidak dapat terlalu dalam. Pada umumnya rumput laut terdapat di sekitar pantai dalam jumlah dan jenis beragam, namun hanya beberapa jenis saja yang dapat dimakan karena alasan rasa. Agar tidak rancu mengenai rumput laut, rumput laut yang dimaksud dalam MK.PKT ini adalah phaecophcease dan rhodophycease. Walaupun sebenarnya ada puluhan jenis rumput yang tumbuh di perairan Indonesia. Ada beberapa jenis yang sudah dikenal atau diperdagangkan di luar maupun dalam negeri, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang telah dibudidayakan, diantaranya adalah jenis eucheuma, glacilaria dan geldrium dengan beberapa speciesnya.
Dari ketiga jenis tersebut eucheuma sp yang sering diperdagangkan, karena di samping arealnya cocok untuk budidaya, juga pasarnya sudah ada. Jenis eucheuma sp ini dengan kode CCCN ; 14.85.200 mengandung biota karagenan yang banyak dibutuhkan untuk bahan baku industri. Untuk membudidayakan rumput jenis Eucheuma sp perlu diperhatikan faktor-faktor teknis dan non teknis antara lain :
Dalam rangka pengembangan wilayah dan budidaya rumput laut, selain harus dipertimbangkan kelayakan lokasi, juga perlu diperhatikan daya dukung lahan, tata ruang dan aktifitas ekonomi lainnya.
Kelayakan lokasi meliputi :
* Bebas dari pengaruh angin topan dan ombak yang kuat.
* Mempunyai gerakan air (arus) yang cukup (20-30 cm/detik)
* Dasar peraiaran agak keras yang terdiri dari pasir dan karang serta bebas dari lumpur
* Masih digenangi air pada waktu surut dengan kedalaman antara 30 - 60 cm
* Kejernihan air tidak kurang dari 5 cm
* Suhu air (20 - 28oC) dengan fluktuasi harian maksimum 4oC.
* Kisaran kadar garam 28 - 34
* PH air antara 7 - 9
* Mengandung cukup makan berupa makro dan mikro nutrien
* Bebas dari bahan pencemaran
* Bebas dari ikan dan hewan air yang bersifat herbivora
* Mudah dijangkau untuk kelancaran proses produksi sampai kepada pemasaran hasil.
* Sumber tenaga kerja cukup.
* Bahan pendukung murah dan mudah diperoleh (bambu, benih dan lain-lain)
Temperatur dan Sanitasi
Rata-rata temperatur air laut sebaiknya berkisar antara 27 - 30oC jika terjadi kenaikan temperatur yang tinggi akan terjadi adanya uliment dan meliputi epiphyt, sehingga tanaman akan rontok. Sedangkan sanitasi air sangat tergantung pada faktor penguapan, serta ada tidaknya sumber air tawar. Untuk menghindari sanitasi yang tajam sebaiknya lokasi tanaman jauh dari muara sungai untuk menghindari endapan lumpur.
Dari semua faktor yang disebutkan diatas, perlu diperhitungkan pula ada tidaknya pencemaran air laut seperti : genangan minyak, limbah pabrik, bahan peledak atau bahan kimia untuk penangkapan ikan.
Gerakan Air
Kesuburan lokasi tanaman sangat ditentukan oleh adanya gerakan air yang berupa arus ombak. Karena gerakan air merupakan alat pengangkut zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Arus atau ombak merupakan alat yang baik bagi massa air sehingga menjadi homogen. Massa air yang homogen akan menghindari perbedaan yang tajam pada kelarutan oksigen, temperatur, salinitas dan lain-lain. Disamping itu gerakan air juga merupakan alat pembersih terhadap sediment dan epiphyt yang menumpuk pada tanaman.
Ombak yang terlalu besar lebih merusak tanaman akan tetapi diperlukan juga sebagai alat pengaduk yang baik bagi massa air. Di samping itu ombak sebagai alat penangkap udara, sehingga memperkaya larutan oksigen ke dalam massa air. Untuk itu dalam budidaya rumput laut harus mengambil areal/lokasi yang terbuka terhadap ombak dan mempunyai terumbu karang yang menonjol sebagai tanggul ombak di bagian luar, sehingga lokasi tanaman hanya terkena pecahan ombak/lidah ombak saja, dengan kecepatan arus antara 20 s/d 40 cm per detik.
Faktor Non Teknis
Di dalam melakukan budidaya rumput laut faktor non teknis juga sangat menunjang keberhasilan seperti halnya, sosial ekonomi masyarakat setempat, sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi. Lokasi di mana terdapat petani nelayan yang hidup di bawah garis kemiskinan, kondisi ini sangat mendukung pembudidayaan rumput laut karena dapat memberikan lapangan kerja dengan tidak mengurangi persyaratan teknis budidaya rumput laut.
PENGADAAN DAN PEMILIHAN BIBIT
Penyediaan benih Eucheuma sp relatif mudah, karena tersebar di sepanjang perairan pantai dan dapat diperbanyak secara generatif dan vegatif.
Di dalam usaha budidaya bibit yang baik merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi, karena akan menyangkut segi pemasaran dan kelangsungan usaha budidaya itu sendiri, sehingga tidak akan merugikan petani/nelayan karena kandungan biota Carragenan yang rendah diperlukan persyaratan bibit sebagai berikut :
* Mempunyai angka pertumbuhan harian baik, yang menyangkut masa panen produksi yang menguntungkan.
* Keadaan biologi yang baik sehingga mempunyai kadar kandungan yang karagenan yang tinggi yang nantinya akan merupakan jaminan pemasaran yang baik.
Ciri bibit yang baik :
1. Bibit tanaman harus muda
2. Bersih dan
3. Segar.
Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan memanfaatkan sifat-sifat reproduksi vegetatif dan generatif. Untuk mendapatkan bibit yang baik maka perlu dilakukan
* Bibit hendaknya dipilih dan diambil dari stek ujung tanaman rumput laut yang unggul yang masih muda, segar dan berasal dari tanaman rumput laut yang sudah dibudidayakan.
* Ciri-ciri jenis unggul bercabang banyak warna sesuai jenisnya dan pertumbuhannya cepat.
Untuk metode lepas dasar, luas tiap petak rakit budidaya 100 m2 memerlukan bibit 240 kg.
PENANAMAN
Metode Penanaman
Untuk penanaman rumput laut dikenal adanya beberapa metoda
1. Metoda Dasar
Pada metoda ini bibit diikatkan pada batu-batu karang yang kemudian disebarkan pada dasar perairan.Cara ini sesuai untuk dasar perairan yang rata dan tidak ditumbuhi karang dan tidak berpasir. Cara ini mudah, sederhana dan tidak memerlukan sarana budidaya yang besar.
Metoda ini jarang sekali digunakan karena belum diyakini keberhasilannya. Hal ini mengingat persyaratan yang diperlukan adalah areal yang terbuka terhadap ombak dan arus dimana terdapat potongan-potongan batu karang yang kedudukannya sebagai substrant yang kokoh dan tidak terbawa oleh arus.
Disamping kesulitan mencari areal penanaman, metode ini mempunyai kelemahan antara lain : banyak bibit yang hilang terbawa ombak, tidak bisa dilaksanakan di perairan yang berpasir, banyak mendapat gangguan/serangan dari bulubabi, dan produksinya rendah.
2. Metoda Rakit Apung
Penanaman dengan metoda rakit ini menggunakan rakit apung yang terbuat dari bambu berukuran antara (2,5 x 2,5 ) meter persegi sampai (7 x 7) meter persegi tergantung pada kesediaan bahan bambu yang dipergunakan. Dalam PKT ini digunakan ukuran 7 x 7 meter persegi. Untuk penahanan supaya rakit tidak hanyut terbawa arus, digunakan jangkar sebagai penahanan atau diikat pata patok kayu yang ditancapkan di dasar laut. Pemasangan tali dan patok harus memperhitungkan faktor ombak, arus dan pasang surut air. Metoda rakit cocok untuk lokasi dengan kedalaman 60 cm. Bahan-bahan yang diperlukan adalah bibit tanaman, potongan bambu berdiameter 10 cm. Potongan kayu penyiku berdiameter 5 cm, tali rafia, tali ris berdiameter 4 mm dan 12 cm, serta jangkar dari besi, bongkah batu atau adukan semen pasir.
Adapun tahap-tahap penanamannya adalah sebagai berikut :
* Potongan kayu dan bambu dirangkai dan diberi jangkar pemberat dengan bantuan tali 12 mm.
* Thallus dengan berat masing-masing 100 gram diikatkan pada tali ris dengan menggunakan tali rafia yang berjarak antara 20 - 25 cm
* Jarak antara ris 50 cm sedangkan panjang ris sangat bergantung dari panjangnya rakit apung yang digunakan dalam budidaya.
* Tali ris yang sudah berisi tanaman diikatkan pada rakit
Dalam PKT ini setiap rakit apung berukuran 7 x 7 meter akan ditanami 500 titik tanam rumput laut atau setiap kelompok tani 5 orang dengan 250 rakit (dengan luas total sekitar 1,25 Ha) akan mempunyai titik tanam sebanyak 125.000 titik tanam.
3. Metoda lepas dasar atau tali gantung
Pada penanaman dengan metoda lepas dasar, tali ris yang telah berisi ikatan tanaman direntangkan pada tali ris utama. Pengikatan tali ris pada tali ris utama sedemikian rupa sehingga muda dibuk kembali. Tali ris utama yang terbuat dari bahan polyetilen berdiameter 8 mm direntangkan pada patok. Jarak tiap tali ris pada tali ris utama 20 cm. Patok terbuat dari kayu berdiameter 5 cm sepanjang 2 m dan runcing pada salah satu ujungnya. Untuk menancapkan patok di dasar perairan diperlukan linggis atau palu besi.
Jarak tiap patok untuk merentangkan tali ris utama 2, 5 m. Dengan demikian pada retakan budidaya dengan metoda lepas dasar seluas satu are (100 m2) dibutuhkan 55 batang patok, 60 m tali ris utama dan 600 m tali ris dan 1 kg tali rafia. Untuk 1 unit budidaya rumput laut sistem lepas dasar ukuran 10 x 10 m 2 diperlukan bibit sebanyak 240 kg (Seri Pengembangan Hasil Penelitian Pertanian No 141P/KAN/PT 13/1990. Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut)
Sama dengan metoda rakit apung, metoda ini cocok untuk perairan dengan kedalaman kurang 1,5 meter dan dasarnya terdiri dari pasir atau pasir berlumpur.
Tahap Penanaman adalah sebagai berikut :
Tali ris dibentangkan berjajar pada pada dua rentang tali ris utama yang diikat masing-masing pada 2 patok yang berupa bambu yang tancap pada dasar laut, sehingga membentuk kerangka beberapa segi empat hamparan lahan penanaman rumput laut. Jarak antara tali ris sekitar 20 cm dan jarak antara titik tanam dalam tali ris sekitar 30 cm. Kerangka tanam seperti ini, diperhitungkan untuk setiap ha akan ada 99.000 titik tanam, atau untuk perhitungan 1 kelompok tani/nelayan dengan 125.000 titik tanam, memerlukan luasan lahan perairan sekitra 1, 3 ha.
Kerangka penanaman rumput laut ini diletakkan berada sekitar 30 -40 cm dibawah permukaan laut, menggantung pada patok yang berdiri tertancap pada dasar laut. Tali ris dipenuhi dengan beberapa potong thallus masing-masing seberat 100 gram yang merupakan bibit rumput laut. Potongan thallus diikat dengan tali rafia berjarak 30 cm.
PEMELIHARAAN
Memelihara rumput laut berarti mengawasi terus menerus konstruksi sarana budidaya dan tanamannya. Apabila ada kerusakan patok, jangkar, tali ris dan tali ris utama yang disebabkan ombak yang besar, harus segera diperbaiki. Pemeliharaan dilakukan baik pada ombak besar maupun pada aliran laut tenang. Kotoran atau debu air yang melekat pada tanaman harus selalu dibersihkan. Kotoran yang melekat dapat menganggu proses metabolisme sehingga pertumbuhan tanaman menurun. Beberapa tumbuhan penempel yang merusak, seperti ulva, hypnea, chaetomorpha, dan enteromorpha dikumpulkan dan dibuang ke darat.
Beberapa jenis hewan herbivora pemangsa tanaman rumput laut adalah bulu babi, ikan dan penyu. Serangan bulu babi dapat diatasi dengan cara diusir dari lokasi budidaya. Lumut juga perlu biasanya dipasang jaring di sekeliling lokasi budidaya. Lumut juga perlu disingkirkan karena menghalangi sinar matahari yang masuk sehingga pertumbuhan akan terhambat.
Pemupukan tidak ada, untuk eucheuma sp yang ditanam di perairan pantai. Kecuali untuk budidaya rumput laut jenis gracilaria yang ditanam di tambak perlu diberikan pemupukan. Untuk gracilaria yang ditanam di tambak pemupukan di berikan secara teratur 15 hari sekali, yaitu sesaat setelah penggantian air. Pupuk yang digunakan adalah campuran urea, TSP dan ZA dengan perbandingan 1 : 1 : 1 sebanyak 20 kg/ha atau dengan perbandingan 2 : 1 : 1 sebanyak 100 kg/ha. Penggantian air tambak sebanyak 60% dilakukan setiap 15 hari sekali wakbu bulan baru dan bulan purnama.
PANEN
Tanaman dapat dipanen setelah mencapai umur 6 - 8 minggu setelah tanam dengan berat tanaman per ikatan 800 gram. Cara memanen rumput laut pada air pasang adalah dengan mengangkat seluruh tanaman ke darat kemudian tali rafia pengikat dipotong. Sedangkan pada saat air surut dapat dilakukan langsung di areal tanaman.
Dengan menggunakan rakit satu persatu ikatan tanaman dipanen. Dan dibawa ke darat dengan rakit. Panen yang dilakukan pada saat usia tanaman 1 bulan, perbandingan antara berat basah dan kering berkisar 8 : 1, sedangkan bila tanaman berumur 2 bulan perbandingan berat basah dengan berat kering adalah 6 : 1.
Peralatan dan tenaga yang harus dipersiapkan untuk panen adalah :
* Tenaga kerja
* Keranjang rotan berukuran sedang tempat hasil rumput laut.
* Perahu (untuk mengangkut hasil panen)
* Pisau untuk menolong tali pengikat (tali rafia)
* Timbangan
* Lokasi tempat penjemuran
* Karung tempat rumput laut kering dan tali pengikatnya
* Ruang tempat penyimpanan rumput laut kering.
Persiapan alat-alat tersebut untuk menjaga kelancaran pemanenan dan menjaga kualitas mutu hasil produksi. Dari satu unit usaha (100 m2 ) dengan metode lepas dasar dan metoda rakit diperoleh hasil panen kering masing-masing 100 kg dan 120 - 150 kg setiap panen.
Dalam analisa finansial yang dibuat untuk Model Kelayakan PKT ini, produksi rumput laut didasarkan pada penggunaan metoda rakit apung yang dilakukan kelompok tani terdiri dari 5 orang dengan sebanyak 250 rakit, masing-masing dengan 500 titik tanam. Rumput laut dipanen pada umur 45 hari setelah tanam dengan memberikan waktu untuk mempersiapkan tanam setiap tahunnya dapat diadakan 6 kali panen. Setiap titik tanam akan menghasilkan 0,8 kg rumput laut basah. Dengan demikian setiap kelompok petani/nelayan akan mengahasilkan 125.000 titik tanam x 0,8 kg = 100.000 kg rumput basah. Bila dalam satu tahun dilakukan 6 kali panen, maka setiap kelompok akan menghasilkan 6 x 100.000 kg = 600.000 kg rumput laut basah per tahun.
PASCA PANEN DAN MUTU RUMPUT LAUT
Penanganan pasca panen rumput laut oleh petani hanya sampai pada tingkat pengeringan. Rumput laut kering ini merupakan bahan baku bagi industri rumput laut olahan selanjutnya. Pengolahan rumput laut akan menghasilkan agar, karagenan atau algin tergantung kandungan yang terdapat di dalam rumput laut. Pengolahan ini kebanyakan dilakukan oleh pabrik walaupun sebenarnya dapat juga oleh petani
Langkah-langkah Pengolahan menjadi Bahan Baku atau rumput laut kering adalah sebagai berikut :
1. Rumput laut dibersihkan dari kotoran, seperti pasir, batu-batuan, kemudian dipisahkan dari jenis yang satu dengan yang lain.
2. Setelah bersih rumput laut dijemur sampai kering. Bila cuaca cukup baik penjemuran hanya membutuhkan 3 hari. Agar hasilnya berkualitas tinggi, rumput laut dijemur di atas para-para di lokasi yang tidak berdebu dan tidak boleh bertumpuk. Rumput laut yang telah kering ditandai dengan telah keluarnya garam.
3. Pencucian dilakukan setelah rumput laut kering. Sebagai bahan baku agar rumput laut kering dicuci dengan air tawar, sedangkan untuk bahan baku karagenan dicuci dengan air laut. Setelah bersih rumput laut dikeringkan lagi kira-kira 1 hari. Kadar air yang diharapkan setelah pengeringan sekitar 28%.Bila dalam proses pengeringan hujan turun, maka rumput laut dapat disimpan pada rak-rak tetapi diusahakan diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling tindih. Untuk rumput laut yang diambil karagenannya tidak boleh terkena air tawar, karena air tawar dapat melarutkan karaginan.
4. Rumput laut kering setelah pengeringan kedua, kemudian diayak untuk menghilangkan kotoran yang masih tertinggal.
Dalam model kelayakan PKT ini bila diperkirakan rendemen sampai kering asalan 10 % dengan kandungan air 30%, maka setiap kelompok petani/nelayan akan memproduksi 60.000 kg rumput laut kering per tahun
Pengepakan dan Penyimpanan
Rumput laut yang telah kering dan bersih dimasukkan dalam karung goni atau karung plastik. Bisa dipadatkan ataupun tidak dipadatkan. Bila dipadatkan hanya berisi 60 kg. Rumput laut yang akan di ekspor di bagian luar karungnya dituliskan nama jenis barang, nama kode perusahaan, nomor karung, berat bersih dan hasil Indonesia dengan jelas. Pemberian nama tersebut untuk memudahkan dalam pengiriman.
Mutu Rumput Laut Kering
Petani rumput laut menjual hasil produksinya dalam bentuk rumput laut kreing. Agar harga jual rumput laut tersebut tinggi maka rumput laut harus memenuhi standar mutu rumput laut kering untuk jenis eucheuma gelidium.
Sumber : http://dederintit.blogspot.com/
Selengkapnya
Budidaya rumput laut yang pada umumnya dapat dilakukan oleh para petani/nelayan dalam pengembangannya memerlukan keterpaduan unsur-unsur sub sistem, mulai dari penyediaan input produksi, budidaya sampai ke pemasaran hasil. Keterpaduan tersebut menuntut adanya kerjasama antara pihak-pihak yang terkait dalam bentuk kemitraan usaha yang ideal antara petani/usaha kecil yang pada umumnya berada dipihak produksi dengan Pengusaha Besar yang umumnya berada di pihak yang menguasai pengolahan dan pemasaran.
Usaha perikanan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam bentuk usaha perikanan rakyat, dan perikanan besar milik pemerintah serta milik swasta nasional atau asing. Perikanan rakyat merupakan usaha skala kecil yang bercirikan antara lain pengelolaanya secara tradisional, produktivitas rendah dan para umumnya tidak mempunyai kekuatan menghadapi kompetisi pasar.
Di lain pihak, perikanan besar yang memiliki teknologi skala usaha yang besar, mengelola usahanya secara modern dan teknologi tinggi, sehingga produktivitasnya tinggi dan mempunyai kekuatan untuk menghadapi persaingan pasar. Kelemahan dari pengusaha perikanan kecil dan kekuatan dari pengusaha perikanan besar, merupakan potensi yang bisa menciptakan kesenjangan diantaranya. Karena dalam perkembangannya ada saling berkepentingan di antara kedua pihak, kesenjangan yang bisa timbul akan dapat diperkecil dengan mengadakan kemitraan antara pengusaha kecil perikanan rakyat dengan pengusaha besar di bidang perikanan atau produk kelautan. Salah satu komoditas yang masuk sebagai komoditas perikanan karena diusahakan di laut, dan yang dapat dikembangkan dengan menjalin kerja sama kemitraan adalah budidaya rumput laut.
Perairan laut Indonesia dengan garis pantai sekitar 81.000 km diyakini memiliki potensi rumput laut yang sangat tinggi. Tercatat sedikitnya ada 555 jenis rumput laut di perairan Indonesia, diantaranya ada 55 jenis yang diketahui mempunyai nilai ekonomis tinggi, diantaranya Eucheuma sp, Gracilaria dan Gelidium
Jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan adalah eucheuma, sp dan gracilaria. Di samping sebagai bahan untuk industri makanan seperti agar-agar, jelly food dan campuran makanan seperti burger dan lain-lain, rumput laut adalah juga sebagai bahan baku industri kosmetika, farmasi, tekstil, kertas, keramik, fotografi, dan insektisida. Mengingat manfaatnya yang luas, maka komoditas rumput laut ini mempunyai peluang pasar yang bagus dengan potensi yang cukup besar. Permintaan rumput laut kering kurang 9.300 MT per tahun dan untuk kebutuhan industri di luar negeri 15.000 s.d. 20.000 MT per tahun. Pabrik pengolahan keragian rumput laut di Indonesia telah ada sejak tahun 1989. Sekarang ini ada 6 pabrik pengolahan rumput laut di Indonesia, karena itu pabrikan dan eksportir bersaing untuk memperoleh bahan baku rumput laut kering.
Rumput laut sebagai salah satu komoditas ekspor merupakan sumber devisa bagi negara dan budidayanya merupakan sumber pendapatan petani nelayan, dapat menyerap tenaga kerja, serta mampu memanfaatkan lahan perairan pantai di kepulauan Indonesia yang sangat potensial.
Sebagai negara kepulauan, maka pengembangan rumput laut di Indonesia dapat dilakukan secara luas oleh para petani/nelayan. Namun adanya permasalahan dalam pembudidayaan rumput laut seperti pengadaan benih, teknis budidaya, pengolahan pasca panen dan pemasarannya, maka untuk pengembangan usaha budidaya rumput laut ini para petani/nelayan perlu melakukannya dengan pola PKT (Proyek Kemitraan Terpadu) dimana para petani/nelayan bekerjasama menjalin kemitraan dengan pengusaha besar rumput laut.
Untuk pengembangan budidaya rumput laut ini dipandang perlu adanya acuan yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha kecil, pengusaha besar, dan perbankan dalam mempersiapkan proyek ini. Dalam rangka menunjang pengembangan usaha budidaya rumput laut ini, disiapkan laporan model kelayakan PKT Rumput Laut ini yang disusun untuk dapat dipergunakan bagi pihak-pihak terkait dan Bank sebagai acuan di dalam mempersiapkan dan mempertimbangkan kelayakan pembiayaan dan pinjaman Bank.
ASPEK PRODUKSI
KESESUAIAN LINGKUNGAN/LOKASI
Rumput laut termasuk jenis ganggang pada umumnya ganggang dapat diklasifikasikan menjadi kelas yaitu : ganggang hijau (chloropheceae), ganggang hijau biru (cyanophyceae), ganggang coklat (pheaceophyceae) dan ganggang merah (rhodophyceae). Ganggang hijau dan ganggang hijau biru banyak hidup dan berkembang biak di air tawar, sedangkan ganggang coklat dan ganggang merah memiliki habitat laut yang biasanya lebih dikenal dengan rumput laut.
Ganggang cokelat lebih dikenal sebagai rumput karang atau rockweed, sering dimanfaatkan untuk industri alginat, sedangkan ganggang merah merupakan sumber bahan baku bagi industri agar-agar, carragenan dan fulcellaran serta produk-produk lainnya. Rumput laut atau seaweed merupakan bagian terbesar dari rumput laut yang tumbuh melekat erat pada substrat pada yang terdapat di lautan seperti batu-batuan, karang dan bangkai kulit karang.
Dalam pertumbuhannya rumput laut memerlukan cahaya matahari untuk proses photosynthesa, karena itu meskipun hidupnya di bawah permukaan laut tetapi tidak dapat terlalu dalam. Pada umumnya rumput laut terdapat di sekitar pantai dalam jumlah dan jenis beragam, namun hanya beberapa jenis saja yang dapat dimakan karena alasan rasa. Agar tidak rancu mengenai rumput laut, rumput laut yang dimaksud dalam MK.PKT ini adalah phaecophcease dan rhodophycease. Walaupun sebenarnya ada puluhan jenis rumput yang tumbuh di perairan Indonesia. Ada beberapa jenis yang sudah dikenal atau diperdagangkan di luar maupun dalam negeri, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang telah dibudidayakan, diantaranya adalah jenis eucheuma, glacilaria dan geldrium dengan beberapa speciesnya.
Dari ketiga jenis tersebut eucheuma sp yang sering diperdagangkan, karena di samping arealnya cocok untuk budidaya, juga pasarnya sudah ada. Jenis eucheuma sp ini dengan kode CCCN ; 14.85.200 mengandung biota karagenan yang banyak dibutuhkan untuk bahan baku industri. Untuk membudidayakan rumput jenis Eucheuma sp perlu diperhatikan faktor-faktor teknis dan non teknis antara lain :
Dalam rangka pengembangan wilayah dan budidaya rumput laut, selain harus dipertimbangkan kelayakan lokasi, juga perlu diperhatikan daya dukung lahan, tata ruang dan aktifitas ekonomi lainnya.
Kelayakan lokasi meliputi :
* Bebas dari pengaruh angin topan dan ombak yang kuat.
* Mempunyai gerakan air (arus) yang cukup (20-30 cm/detik)
* Dasar peraiaran agak keras yang terdiri dari pasir dan karang serta bebas dari lumpur
* Masih digenangi air pada waktu surut dengan kedalaman antara 30 - 60 cm
* Kejernihan air tidak kurang dari 5 cm
* Suhu air (20 - 28oC) dengan fluktuasi harian maksimum 4oC.
* Kisaran kadar garam 28 - 34
* PH air antara 7 - 9
* Mengandung cukup makan berupa makro dan mikro nutrien
* Bebas dari bahan pencemaran
* Bebas dari ikan dan hewan air yang bersifat herbivora
* Mudah dijangkau untuk kelancaran proses produksi sampai kepada pemasaran hasil.
* Sumber tenaga kerja cukup.
* Bahan pendukung murah dan mudah diperoleh (bambu, benih dan lain-lain)
Temperatur dan Sanitasi
Rata-rata temperatur air laut sebaiknya berkisar antara 27 - 30oC jika terjadi kenaikan temperatur yang tinggi akan terjadi adanya uliment dan meliputi epiphyt, sehingga tanaman akan rontok. Sedangkan sanitasi air sangat tergantung pada faktor penguapan, serta ada tidaknya sumber air tawar. Untuk menghindari sanitasi yang tajam sebaiknya lokasi tanaman jauh dari muara sungai untuk menghindari endapan lumpur.
Dari semua faktor yang disebutkan diatas, perlu diperhitungkan pula ada tidaknya pencemaran air laut seperti : genangan minyak, limbah pabrik, bahan peledak atau bahan kimia untuk penangkapan ikan.
Gerakan Air
Kesuburan lokasi tanaman sangat ditentukan oleh adanya gerakan air yang berupa arus ombak. Karena gerakan air merupakan alat pengangkut zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Arus atau ombak merupakan alat yang baik bagi massa air sehingga menjadi homogen. Massa air yang homogen akan menghindari perbedaan yang tajam pada kelarutan oksigen, temperatur, salinitas dan lain-lain. Disamping itu gerakan air juga merupakan alat pembersih terhadap sediment dan epiphyt yang menumpuk pada tanaman.
Ombak yang terlalu besar lebih merusak tanaman akan tetapi diperlukan juga sebagai alat pengaduk yang baik bagi massa air. Di samping itu ombak sebagai alat penangkap udara, sehingga memperkaya larutan oksigen ke dalam massa air. Untuk itu dalam budidaya rumput laut harus mengambil areal/lokasi yang terbuka terhadap ombak dan mempunyai terumbu karang yang menonjol sebagai tanggul ombak di bagian luar, sehingga lokasi tanaman hanya terkena pecahan ombak/lidah ombak saja, dengan kecepatan arus antara 20 s/d 40 cm per detik.
Faktor Non Teknis
Di dalam melakukan budidaya rumput laut faktor non teknis juga sangat menunjang keberhasilan seperti halnya, sosial ekonomi masyarakat setempat, sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi. Lokasi di mana terdapat petani nelayan yang hidup di bawah garis kemiskinan, kondisi ini sangat mendukung pembudidayaan rumput laut karena dapat memberikan lapangan kerja dengan tidak mengurangi persyaratan teknis budidaya rumput laut.
PENGADAAN DAN PEMILIHAN BIBIT
Penyediaan benih Eucheuma sp relatif mudah, karena tersebar di sepanjang perairan pantai dan dapat diperbanyak secara generatif dan vegatif.
Di dalam usaha budidaya bibit yang baik merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi, karena akan menyangkut segi pemasaran dan kelangsungan usaha budidaya itu sendiri, sehingga tidak akan merugikan petani/nelayan karena kandungan biota Carragenan yang rendah diperlukan persyaratan bibit sebagai berikut :
* Mempunyai angka pertumbuhan harian baik, yang menyangkut masa panen produksi yang menguntungkan.
* Keadaan biologi yang baik sehingga mempunyai kadar kandungan yang karagenan yang tinggi yang nantinya akan merupakan jaminan pemasaran yang baik.
Ciri bibit yang baik :
1. Bibit tanaman harus muda
2. Bersih dan
3. Segar.
Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan memanfaatkan sifat-sifat reproduksi vegetatif dan generatif. Untuk mendapatkan bibit yang baik maka perlu dilakukan
* Bibit hendaknya dipilih dan diambil dari stek ujung tanaman rumput laut yang unggul yang masih muda, segar dan berasal dari tanaman rumput laut yang sudah dibudidayakan.
* Ciri-ciri jenis unggul bercabang banyak warna sesuai jenisnya dan pertumbuhannya cepat.
Untuk metode lepas dasar, luas tiap petak rakit budidaya 100 m2 memerlukan bibit 240 kg.
PENANAMAN
Metode Penanaman
Untuk penanaman rumput laut dikenal adanya beberapa metoda
1. Metoda Dasar
Pada metoda ini bibit diikatkan pada batu-batu karang yang kemudian disebarkan pada dasar perairan.Cara ini sesuai untuk dasar perairan yang rata dan tidak ditumbuhi karang dan tidak berpasir. Cara ini mudah, sederhana dan tidak memerlukan sarana budidaya yang besar.
Metoda ini jarang sekali digunakan karena belum diyakini keberhasilannya. Hal ini mengingat persyaratan yang diperlukan adalah areal yang terbuka terhadap ombak dan arus dimana terdapat potongan-potongan batu karang yang kedudukannya sebagai substrant yang kokoh dan tidak terbawa oleh arus.
Disamping kesulitan mencari areal penanaman, metode ini mempunyai kelemahan antara lain : banyak bibit yang hilang terbawa ombak, tidak bisa dilaksanakan di perairan yang berpasir, banyak mendapat gangguan/serangan dari bulubabi, dan produksinya rendah.
2. Metoda Rakit Apung
Penanaman dengan metoda rakit ini menggunakan rakit apung yang terbuat dari bambu berukuran antara (2,5 x 2,5 ) meter persegi sampai (7 x 7) meter persegi tergantung pada kesediaan bahan bambu yang dipergunakan. Dalam PKT ini digunakan ukuran 7 x 7 meter persegi. Untuk penahanan supaya rakit tidak hanyut terbawa arus, digunakan jangkar sebagai penahanan atau diikat pata patok kayu yang ditancapkan di dasar laut. Pemasangan tali dan patok harus memperhitungkan faktor ombak, arus dan pasang surut air. Metoda rakit cocok untuk lokasi dengan kedalaman 60 cm. Bahan-bahan yang diperlukan adalah bibit tanaman, potongan bambu berdiameter 10 cm. Potongan kayu penyiku berdiameter 5 cm, tali rafia, tali ris berdiameter 4 mm dan 12 cm, serta jangkar dari besi, bongkah batu atau adukan semen pasir.
Adapun tahap-tahap penanamannya adalah sebagai berikut :
* Potongan kayu dan bambu dirangkai dan diberi jangkar pemberat dengan bantuan tali 12 mm.
* Thallus dengan berat masing-masing 100 gram diikatkan pada tali ris dengan menggunakan tali rafia yang berjarak antara 20 - 25 cm
* Jarak antara ris 50 cm sedangkan panjang ris sangat bergantung dari panjangnya rakit apung yang digunakan dalam budidaya.
* Tali ris yang sudah berisi tanaman diikatkan pada rakit
Dalam PKT ini setiap rakit apung berukuran 7 x 7 meter akan ditanami 500 titik tanam rumput laut atau setiap kelompok tani 5 orang dengan 250 rakit (dengan luas total sekitar 1,25 Ha) akan mempunyai titik tanam sebanyak 125.000 titik tanam.
3. Metoda lepas dasar atau tali gantung
Pada penanaman dengan metoda lepas dasar, tali ris yang telah berisi ikatan tanaman direntangkan pada tali ris utama. Pengikatan tali ris pada tali ris utama sedemikian rupa sehingga muda dibuk kembali. Tali ris utama yang terbuat dari bahan polyetilen berdiameter 8 mm direntangkan pada patok. Jarak tiap tali ris pada tali ris utama 20 cm. Patok terbuat dari kayu berdiameter 5 cm sepanjang 2 m dan runcing pada salah satu ujungnya. Untuk menancapkan patok di dasar perairan diperlukan linggis atau palu besi.
Jarak tiap patok untuk merentangkan tali ris utama 2, 5 m. Dengan demikian pada retakan budidaya dengan metoda lepas dasar seluas satu are (100 m2) dibutuhkan 55 batang patok, 60 m tali ris utama dan 600 m tali ris dan 1 kg tali rafia. Untuk 1 unit budidaya rumput laut sistem lepas dasar ukuran 10 x 10 m 2 diperlukan bibit sebanyak 240 kg (Seri Pengembangan Hasil Penelitian Pertanian No 141P/KAN/PT 13/1990. Petunjuk Teknis Budidaya Rumput Laut)
Sama dengan metoda rakit apung, metoda ini cocok untuk perairan dengan kedalaman kurang 1,5 meter dan dasarnya terdiri dari pasir atau pasir berlumpur.
Tahap Penanaman adalah sebagai berikut :
Tali ris dibentangkan berjajar pada pada dua rentang tali ris utama yang diikat masing-masing pada 2 patok yang berupa bambu yang tancap pada dasar laut, sehingga membentuk kerangka beberapa segi empat hamparan lahan penanaman rumput laut. Jarak antara tali ris sekitar 20 cm dan jarak antara titik tanam dalam tali ris sekitar 30 cm. Kerangka tanam seperti ini, diperhitungkan untuk setiap ha akan ada 99.000 titik tanam, atau untuk perhitungan 1 kelompok tani/nelayan dengan 125.000 titik tanam, memerlukan luasan lahan perairan sekitra 1, 3 ha.
Kerangka penanaman rumput laut ini diletakkan berada sekitar 30 -40 cm dibawah permukaan laut, menggantung pada patok yang berdiri tertancap pada dasar laut. Tali ris dipenuhi dengan beberapa potong thallus masing-masing seberat 100 gram yang merupakan bibit rumput laut. Potongan thallus diikat dengan tali rafia berjarak 30 cm.
PEMELIHARAAN
Memelihara rumput laut berarti mengawasi terus menerus konstruksi sarana budidaya dan tanamannya. Apabila ada kerusakan patok, jangkar, tali ris dan tali ris utama yang disebabkan ombak yang besar, harus segera diperbaiki. Pemeliharaan dilakukan baik pada ombak besar maupun pada aliran laut tenang. Kotoran atau debu air yang melekat pada tanaman harus selalu dibersihkan. Kotoran yang melekat dapat menganggu proses metabolisme sehingga pertumbuhan tanaman menurun. Beberapa tumbuhan penempel yang merusak, seperti ulva, hypnea, chaetomorpha, dan enteromorpha dikumpulkan dan dibuang ke darat.
Beberapa jenis hewan herbivora pemangsa tanaman rumput laut adalah bulu babi, ikan dan penyu. Serangan bulu babi dapat diatasi dengan cara diusir dari lokasi budidaya. Lumut juga perlu biasanya dipasang jaring di sekeliling lokasi budidaya. Lumut juga perlu disingkirkan karena menghalangi sinar matahari yang masuk sehingga pertumbuhan akan terhambat.
Pemupukan tidak ada, untuk eucheuma sp yang ditanam di perairan pantai. Kecuali untuk budidaya rumput laut jenis gracilaria yang ditanam di tambak perlu diberikan pemupukan. Untuk gracilaria yang ditanam di tambak pemupukan di berikan secara teratur 15 hari sekali, yaitu sesaat setelah penggantian air. Pupuk yang digunakan adalah campuran urea, TSP dan ZA dengan perbandingan 1 : 1 : 1 sebanyak 20 kg/ha atau dengan perbandingan 2 : 1 : 1 sebanyak 100 kg/ha. Penggantian air tambak sebanyak 60% dilakukan setiap 15 hari sekali wakbu bulan baru dan bulan purnama.
PANEN
Tanaman dapat dipanen setelah mencapai umur 6 - 8 minggu setelah tanam dengan berat tanaman per ikatan 800 gram. Cara memanen rumput laut pada air pasang adalah dengan mengangkat seluruh tanaman ke darat kemudian tali rafia pengikat dipotong. Sedangkan pada saat air surut dapat dilakukan langsung di areal tanaman.
Dengan menggunakan rakit satu persatu ikatan tanaman dipanen. Dan dibawa ke darat dengan rakit. Panen yang dilakukan pada saat usia tanaman 1 bulan, perbandingan antara berat basah dan kering berkisar 8 : 1, sedangkan bila tanaman berumur 2 bulan perbandingan berat basah dengan berat kering adalah 6 : 1.
Peralatan dan tenaga yang harus dipersiapkan untuk panen adalah :
* Tenaga kerja
* Keranjang rotan berukuran sedang tempat hasil rumput laut.
* Perahu (untuk mengangkut hasil panen)
* Pisau untuk menolong tali pengikat (tali rafia)
* Timbangan
* Lokasi tempat penjemuran
* Karung tempat rumput laut kering dan tali pengikatnya
* Ruang tempat penyimpanan rumput laut kering.
Persiapan alat-alat tersebut untuk menjaga kelancaran pemanenan dan menjaga kualitas mutu hasil produksi. Dari satu unit usaha (100 m2 ) dengan metode lepas dasar dan metoda rakit diperoleh hasil panen kering masing-masing 100 kg dan 120 - 150 kg setiap panen.
Dalam analisa finansial yang dibuat untuk Model Kelayakan PKT ini, produksi rumput laut didasarkan pada penggunaan metoda rakit apung yang dilakukan kelompok tani terdiri dari 5 orang dengan sebanyak 250 rakit, masing-masing dengan 500 titik tanam. Rumput laut dipanen pada umur 45 hari setelah tanam dengan memberikan waktu untuk mempersiapkan tanam setiap tahunnya dapat diadakan 6 kali panen. Setiap titik tanam akan menghasilkan 0,8 kg rumput laut basah. Dengan demikian setiap kelompok petani/nelayan akan mengahasilkan 125.000 titik tanam x 0,8 kg = 100.000 kg rumput basah. Bila dalam satu tahun dilakukan 6 kali panen, maka setiap kelompok akan menghasilkan 6 x 100.000 kg = 600.000 kg rumput laut basah per tahun.
PASCA PANEN DAN MUTU RUMPUT LAUT
Penanganan pasca panen rumput laut oleh petani hanya sampai pada tingkat pengeringan. Rumput laut kering ini merupakan bahan baku bagi industri rumput laut olahan selanjutnya. Pengolahan rumput laut akan menghasilkan agar, karagenan atau algin tergantung kandungan yang terdapat di dalam rumput laut. Pengolahan ini kebanyakan dilakukan oleh pabrik walaupun sebenarnya dapat juga oleh petani
Langkah-langkah Pengolahan menjadi Bahan Baku atau rumput laut kering adalah sebagai berikut :
1. Rumput laut dibersihkan dari kotoran, seperti pasir, batu-batuan, kemudian dipisahkan dari jenis yang satu dengan yang lain.
2. Setelah bersih rumput laut dijemur sampai kering. Bila cuaca cukup baik penjemuran hanya membutuhkan 3 hari. Agar hasilnya berkualitas tinggi, rumput laut dijemur di atas para-para di lokasi yang tidak berdebu dan tidak boleh bertumpuk. Rumput laut yang telah kering ditandai dengan telah keluarnya garam.
3. Pencucian dilakukan setelah rumput laut kering. Sebagai bahan baku agar rumput laut kering dicuci dengan air tawar, sedangkan untuk bahan baku karagenan dicuci dengan air laut. Setelah bersih rumput laut dikeringkan lagi kira-kira 1 hari. Kadar air yang diharapkan setelah pengeringan sekitar 28%.Bila dalam proses pengeringan hujan turun, maka rumput laut dapat disimpan pada rak-rak tetapi diusahakan diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling tindih. Untuk rumput laut yang diambil karagenannya tidak boleh terkena air tawar, karena air tawar dapat melarutkan karaginan.
4. Rumput laut kering setelah pengeringan kedua, kemudian diayak untuk menghilangkan kotoran yang masih tertinggal.
Dalam model kelayakan PKT ini bila diperkirakan rendemen sampai kering asalan 10 % dengan kandungan air 30%, maka setiap kelompok petani/nelayan akan memproduksi 60.000 kg rumput laut kering per tahun
Pengepakan dan Penyimpanan
Rumput laut yang telah kering dan bersih dimasukkan dalam karung goni atau karung plastik. Bisa dipadatkan ataupun tidak dipadatkan. Bila dipadatkan hanya berisi 60 kg. Rumput laut yang akan di ekspor di bagian luar karungnya dituliskan nama jenis barang, nama kode perusahaan, nomor karung, berat bersih dan hasil Indonesia dengan jelas. Pemberian nama tersebut untuk memudahkan dalam pengiriman.
Mutu Rumput Laut Kering
Petani rumput laut menjual hasil produksinya dalam bentuk rumput laut kreing. Agar harga jual rumput laut tersebut tinggi maka rumput laut harus memenuhi standar mutu rumput laut kering untuk jenis eucheuma gelidium.
Sumber : http://dederintit.blogspot.com/
Anda Bekerja Keras Karena Bisnis Anda Tidak Bekerja
Bisnis sama seperti mobil. Pertanyaannya bukan siapa yang mengendarai mobil tapi sebaik apa kualitas mobil tersebut. Begitu banyak pertanyaan yang datang ke ActionCOACH tentang bisnis RUNS WITHOUT YOU, dan mereka berkeyakinan kuat bahwa konsep itu salah besar.
Sebagaimana layaknya mobil, bisnis juga memerlukan seperangkat ilmu dan juga ketrampilan yang BENAR. Bisa kita bayangkan jika kita merakit mesin mobil dengan ilmu kita sendiri, tanpa bertanya pada ahlinya, apa yang terjadi dengan mobil itu ?
Mungkinkah mobil yang kita rakit sendiri itu bisa berjalan?
Menempuh jarak 1 meter saja sudah bagus, umumnya mobil yang dikerjakan oleh bukan ahlinya, tak berhasil berjalan. Apalagi bermimpi dengan mobil itu kita bisa sampai tujuan. Bagai pungguk merindukan bulan.
Bisnis sama seperti mobil. Jika ActionCOACH memiliki keahlian merakit bisnis yang bisa berjalan tanpa keterlibatan pemilik bisnis di dalamnya, ini adalah persoalan WHAT bukan WHO. ActionCOACH bisa diibaratkan ahli merakit mesin mobil. Ketika mesin mobil bisnis Anda sudah layak JALAN, kini pertanyaannya bukan APA tapi SIAPA yang mengendarai mobil bisnis Anda ?
Skenario ini bisa kita balik. Anda sebagai pemilik bisnis sangat frustasi dengan kondisi bisnis Anda, dan Anda langsung makin kesal jika melihat ada beberapa pengusaha yang bisnisnya bisa berjalan tanpa keterlibatan mereka. Padahal, inti permasalahannya adalah sistem bisnis seperti apa yang ada dalam bisnis Anda dan bukan siapa yang mengendalikan bisnis itu.
Tujuan semua pengusaha di dunia ini adalah sama, yaitu memiliki bisnis yang bisa berkembang, menguntungkan dan bisa ditinggal dalam waktu lama. Dan konsep itulah yang ActionCOACH proklamirkan kepada semua pengusaha di seluruh dunia.
Kini Anda tahu permasalahan utama dalam bisnis, yaitu bagaimana cara merakit sistem bisnis yang BENAR, dan ketika sistem itu sudah tercipta, maka pilihan ada di tangan Anda, apakah Anda sendiri yang akan membawa bisnis ini atau sewa seorang general manager. Dan bisnis tetap bisa berjalan hingga sampai tujuan.
Anda Bekerja Keras Karena Bisnis Anda Tidak Bekerja
Seorang klien kami bertanya pada seorang coach, “Saya sudah berbisnis selama 10 tahun, tapi mengapa seperti jalan di tempat?”
Apa jawaban seorang coach ? “Anda tidak pernah berbisnis selama 10 tahun, Anda hanya berbisnis 1 tahun yang diulang sebanyak 10 kali“
Pada umumnya, bisnis yang kita jalankan tanpa konsep dan sistem yang benar. Tak heran, selama 10 tahun bisnisnya tak ada kemajuan. Mobilnya mogok atau jalan di tempat selama 10 tahun, dan mereka merasa sudah berpuluh kilometer, padahal masih di tempat yang sama.
Jika kita sebagai pemilik bisnis, sudah bertahun-tahun menekuni bisnis tapi tak ada kemajuan, coba lihat lagi, apakah mesin di bisnis Anda sudah benar Anda rakit ? Jangan-jangan Anda seperti menaiki mobil mogok, mesin tetap hidup tapi tak bisa berjalan.
Anda merasa keras bekerja di bisnis, karena bisnis Anda tidak bekerja. Ini adalah kebenaran yang tak terbantahkan. Berapa banyak pengusaha terjebak dalam bisnis karena tak tahu cara bagaimana membangun bisnis.
ActionCOACH sangat tegas menekankan pentingnya MEMBANGUN BISNIS bukan MENJALANKAN BISNIS.
Jika menjalankan bisnis, Anda seperti orang berjalan-jalan, tak tahu arah dan tujuannya hanya kesenangan. Tak heran setiap hari hanya melakukan AKTIFITAS bukan PRODUKTIVITAS. Beda dengan membangun bisnis.
Membangun bisnis sama seperti membangun RUMAH. Ada rencana yang sangat jelas tentang bangunan rumah ini akan seperti apa (big picture). Membangun rumah juga memiliki action plan yang jelas setelah ada konsep dan tekad kuat. Dan pada akhirnya, membangun rumah memiliki DEADLINE kapan rumah selesai dibangun .
Bisa kita bayangkan, berapa puluh tahun bisnis dijalankan tapi masih belum bisa ditinggal? Mengapa ini terjadi? Jawabnya, karena pemilik bisnis masih punya mindset MENJALANKAN BISNIS bukan MEMBANGUN BISNIS. Tak heran, jika bisnis tak punya deadline kapan selesai dibangun, tak ada pondasi yang kokoh dan tak ada sistem bisnis yang BENAR.
Jadi, jangan salahkan siapa-siapa jika usia bisnis sudah 10 tahun tapi masih jalan di tempat, coba cek lagi sistem bisnis Anda, apakah sudah layak jalan ? Jika pembaca ingin lebih tahu lagi bagaimana ActionCOACH bisa membantu bisnis Anda, segera kirim email ke jakarta@actioncoach.com atau hubungi kami di (021) 290 366 28
Selengkapnya
Sebagaimana layaknya mobil, bisnis juga memerlukan seperangkat ilmu dan juga ketrampilan yang BENAR. Bisa kita bayangkan jika kita merakit mesin mobil dengan ilmu kita sendiri, tanpa bertanya pada ahlinya, apa yang terjadi dengan mobil itu ?
Mungkinkah mobil yang kita rakit sendiri itu bisa berjalan?
Menempuh jarak 1 meter saja sudah bagus, umumnya mobil yang dikerjakan oleh bukan ahlinya, tak berhasil berjalan. Apalagi bermimpi dengan mobil itu kita bisa sampai tujuan. Bagai pungguk merindukan bulan.
Bisnis sama seperti mobil. Jika ActionCOACH memiliki keahlian merakit bisnis yang bisa berjalan tanpa keterlibatan pemilik bisnis di dalamnya, ini adalah persoalan WHAT bukan WHO. ActionCOACH bisa diibaratkan ahli merakit mesin mobil. Ketika mesin mobil bisnis Anda sudah layak JALAN, kini pertanyaannya bukan APA tapi SIAPA yang mengendarai mobil bisnis Anda ?
Skenario ini bisa kita balik. Anda sebagai pemilik bisnis sangat frustasi dengan kondisi bisnis Anda, dan Anda langsung makin kesal jika melihat ada beberapa pengusaha yang bisnisnya bisa berjalan tanpa keterlibatan mereka. Padahal, inti permasalahannya adalah sistem bisnis seperti apa yang ada dalam bisnis Anda dan bukan siapa yang mengendalikan bisnis itu.
Tujuan semua pengusaha di dunia ini adalah sama, yaitu memiliki bisnis yang bisa berkembang, menguntungkan dan bisa ditinggal dalam waktu lama. Dan konsep itulah yang ActionCOACH proklamirkan kepada semua pengusaha di seluruh dunia.
Kini Anda tahu permasalahan utama dalam bisnis, yaitu bagaimana cara merakit sistem bisnis yang BENAR, dan ketika sistem itu sudah tercipta, maka pilihan ada di tangan Anda, apakah Anda sendiri yang akan membawa bisnis ini atau sewa seorang general manager. Dan bisnis tetap bisa berjalan hingga sampai tujuan.
Anda Bekerja Keras Karena Bisnis Anda Tidak Bekerja
Seorang klien kami bertanya pada seorang coach, “Saya sudah berbisnis selama 10 tahun, tapi mengapa seperti jalan di tempat?”
Apa jawaban seorang coach ? “Anda tidak pernah berbisnis selama 10 tahun, Anda hanya berbisnis 1 tahun yang diulang sebanyak 10 kali“
Pada umumnya, bisnis yang kita jalankan tanpa konsep dan sistem yang benar. Tak heran, selama 10 tahun bisnisnya tak ada kemajuan. Mobilnya mogok atau jalan di tempat selama 10 tahun, dan mereka merasa sudah berpuluh kilometer, padahal masih di tempat yang sama.
Jika kita sebagai pemilik bisnis, sudah bertahun-tahun menekuni bisnis tapi tak ada kemajuan, coba lihat lagi, apakah mesin di bisnis Anda sudah benar Anda rakit ? Jangan-jangan Anda seperti menaiki mobil mogok, mesin tetap hidup tapi tak bisa berjalan.
Anda merasa keras bekerja di bisnis, karena bisnis Anda tidak bekerja. Ini adalah kebenaran yang tak terbantahkan. Berapa banyak pengusaha terjebak dalam bisnis karena tak tahu cara bagaimana membangun bisnis.
ActionCOACH sangat tegas menekankan pentingnya MEMBANGUN BISNIS bukan MENJALANKAN BISNIS.
Jika menjalankan bisnis, Anda seperti orang berjalan-jalan, tak tahu arah dan tujuannya hanya kesenangan. Tak heran setiap hari hanya melakukan AKTIFITAS bukan PRODUKTIVITAS. Beda dengan membangun bisnis.
Membangun bisnis sama seperti membangun RUMAH. Ada rencana yang sangat jelas tentang bangunan rumah ini akan seperti apa (big picture). Membangun rumah juga memiliki action plan yang jelas setelah ada konsep dan tekad kuat. Dan pada akhirnya, membangun rumah memiliki DEADLINE kapan rumah selesai dibangun .
Bisa kita bayangkan, berapa puluh tahun bisnis dijalankan tapi masih belum bisa ditinggal? Mengapa ini terjadi? Jawabnya, karena pemilik bisnis masih punya mindset MENJALANKAN BISNIS bukan MEMBANGUN BISNIS. Tak heran, jika bisnis tak punya deadline kapan selesai dibangun, tak ada pondasi yang kokoh dan tak ada sistem bisnis yang BENAR.
Jadi, jangan salahkan siapa-siapa jika usia bisnis sudah 10 tahun tapi masih jalan di tempat, coba cek lagi sistem bisnis Anda, apakah sudah layak jalan ? Jika pembaca ingin lebih tahu lagi bagaimana ActionCOACH bisa membantu bisnis Anda, segera kirim email ke jakarta@actioncoach.com atau hubungi kami di (021) 290 366 28
Kamis, 23 Januari 2014
Padalarang Moon Above Bridge And Green Road At Dusk
The road is enhanced by trees in the middle and at both sides. This scene was photographed at dusk on the main street of Kota Baru Parahyangan, Padalarang, West Java, Indonesia. In the upper right the moon is shining brightly with blue sky background. As it is already dark, camera shutter speed is low, so the lights of car and lights of motor bike look like brush strokes at bottom left.
On Sunday morning, many people are doing exercise on this road, men, women, with friends, or with family. The air was cool, clean, healthy and it become a free sightseeing. Air pollution is cleaned up by the trees around the road. Nice scenery becomes stress therapy for people. Not only motorists who can enjoy this road, cyclists and pedestrians can enjoy this road safely and comfortably as the availability of bike lanes and sidewalks.
On the main road, if we go to the east or across the bridge, about 600 meters there is an hospital named Cahya Kawaluyan, 1 km to a school called Al Irsyad Satya Islamic-based education, 1.2 km to Mason Pine Hotel, about 2.9 km to the Pertamina gas station, and 3.5 km to the Center of Science and Technology Demonstration building called Sun Dial. Mason Pine Hotel has swimming pool and other sport facilities.
Because there is no traffic jam, this green road creates high fuel efficiency and does not spread a lot of pollution. Average speed of the vehicle can reach 40 kmh. Compared to Jakarta which can be as low as 10 kmh and unfortunately happened in the rush hour, wasting so many subsidized gasoline and diesel fuel. If other cities in Indonesia have a road like this, it will greatly reduce fuel subsidies. If investments such as this road construction is done in other cities outside Java, it would support economy and business in the region and prevent urbanization to Java, especially urbanization to Jakarta.
Jalan ini dipercantik dengan dihijaukan oleh pepohonan di bagian tengah dan di bagian pinggirnya. Pemandangan ini difoto saat maghrib di jalan utama Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Jawa Barat, Indonesia . Tampak bulan bersinar terang di kanan atas dengan berlatar langit biru. Karena gelap kecepatan rana kamera jadi rendah, sehingga lampu mobil dan lampu motor yang lewat terlihat seperti sapuan kuas di bagian kiri bawah.
Di hari Minggu pagi banyak warga yang berolah raga di jalan ini. Pria, wanita, bersama teman, maupun bersama keluarga. Udaranya sejuk, bersih, sehat dan cocok untuk wisata gratis masyarakat. Polusi udara dibersihkan oleh pepohonan di sekitar jalan. Pemandangan yang bagus menjadi obat stress pengguna jalan. Tidak hanya pengendara kendaraan bermotor yang bisa menikmati jalan ini, pesepeda dan pejalan kakipun bisa memakai jalan ini dengan aman dan nyaman karena tersedianya jalur sepeda dan trotoar.
Di jalan utama ini, jika kita berjalan ke arah timur atau melewati jembatan terdapat: rumah sakit Cahya Kawaluyan sejauh 600 meter, 1 km ke sekolah Al Irsyad Satya dengan pendidikan berbasis Islam, ke Mason Pine Hotel sejauh 1,2 km, sekitar 2,9 km ke pompa bensin Pertamina, dan 3,5 km menuju Gedung Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dinamakan Sun Dial. Mason Pine Hotel mempunyai kolam renang dan falisitas olahraga lainnya.
Karena tidak macet, jalan yang hijau ini hemat bahan bakar minyak dan tidak menebar banyak asap. Kecepatan rata-rata kendaraan dapat mencapai 40 km/jam. Bandingkan dengan Jakarta yang dapat serendah 10 km/jam dan terjadi justru di jam-jam sibuk, benar-benar memboroskan bensin dan solar bersubsidi. Jika kota-kota lain di Indonesia mempunyai jalan seperti ini, tentu akan sangat mengurangi subsidi bahan bakar minyak. Jika investasi pembangunan jalan seperti ini dilakukan di kota-kota lain di luar Jawa, tentu akan memperlancar perputaran roda ekonomi dan bisnis bagi masyarakat di daerah dan mencegah urbanisasi ke Jawa, terutama urbanisasi ke Jakarta.
Selengkapnya
On Sunday morning, many people are doing exercise on this road, men, women, with friends, or with family. The air was cool, clean, healthy and it become a free sightseeing. Air pollution is cleaned up by the trees around the road. Nice scenery becomes stress therapy for people. Not only motorists who can enjoy this road, cyclists and pedestrians can enjoy this road safely and comfortably as the availability of bike lanes and sidewalks.
On the main road, if we go to the east or across the bridge, about 600 meters there is an hospital named Cahya Kawaluyan, 1 km to a school called Al Irsyad Satya Islamic-based education, 1.2 km to Mason Pine Hotel, about 2.9 km to the Pertamina gas station, and 3.5 km to the Center of Science and Technology Demonstration building called Sun Dial. Mason Pine Hotel has swimming pool and other sport facilities.
Because there is no traffic jam, this green road creates high fuel efficiency and does not spread a lot of pollution. Average speed of the vehicle can reach 40 kmh. Compared to Jakarta which can be as low as 10 kmh and unfortunately happened in the rush hour, wasting so many subsidized gasoline and diesel fuel. If other cities in Indonesia have a road like this, it will greatly reduce fuel subsidies. If investments such as this road construction is done in other cities outside Java, it would support economy and business in the region and prevent urbanization to Java, especially urbanization to Jakarta.
Jalan ini dipercantik dengan dihijaukan oleh pepohonan di bagian tengah dan di bagian pinggirnya. Pemandangan ini difoto saat maghrib di jalan utama Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Jawa Barat, Indonesia . Tampak bulan bersinar terang di kanan atas dengan berlatar langit biru. Karena gelap kecepatan rana kamera jadi rendah, sehingga lampu mobil dan lampu motor yang lewat terlihat seperti sapuan kuas di bagian kiri bawah.
Di hari Minggu pagi banyak warga yang berolah raga di jalan ini. Pria, wanita, bersama teman, maupun bersama keluarga. Udaranya sejuk, bersih, sehat dan cocok untuk wisata gratis masyarakat. Polusi udara dibersihkan oleh pepohonan di sekitar jalan. Pemandangan yang bagus menjadi obat stress pengguna jalan. Tidak hanya pengendara kendaraan bermotor yang bisa menikmati jalan ini, pesepeda dan pejalan kakipun bisa memakai jalan ini dengan aman dan nyaman karena tersedianya jalur sepeda dan trotoar.
Di jalan utama ini, jika kita berjalan ke arah timur atau melewati jembatan terdapat: rumah sakit Cahya Kawaluyan sejauh 600 meter, 1 km ke sekolah Al Irsyad Satya dengan pendidikan berbasis Islam, ke Mason Pine Hotel sejauh 1,2 km, sekitar 2,9 km ke pompa bensin Pertamina, dan 3,5 km menuju Gedung Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dinamakan Sun Dial. Mason Pine Hotel mempunyai kolam renang dan falisitas olahraga lainnya.
Karena tidak macet, jalan yang hijau ini hemat bahan bakar minyak dan tidak menebar banyak asap. Kecepatan rata-rata kendaraan dapat mencapai 40 km/jam. Bandingkan dengan Jakarta yang dapat serendah 10 km/jam dan terjadi justru di jam-jam sibuk, benar-benar memboroskan bensin dan solar bersubsidi. Jika kota-kota lain di Indonesia mempunyai jalan seperti ini, tentu akan sangat mengurangi subsidi bahan bakar minyak. Jika investasi pembangunan jalan seperti ini dilakukan di kota-kota lain di luar Jawa, tentu akan memperlancar perputaran roda ekonomi dan bisnis bagi masyarakat di daerah dan mencegah urbanisasi ke Jawa, terutama urbanisasi ke Jakarta.
Contoh Logo Pesantren Islam
Info Desain Contoh Logo Pesantren Islam
- Software Pembuat : Corel Draw 12 atau X2
- Platform : Microsoft Windows
- Jenis : Contoh Logo Pesantren / pondokan pengajian
- Format File : cdr
- Makna Logo:
Warna kuning pada belakang buku : kuning menggambarakan kebahagiaan, kegembiraan, dalam menghafal al-quran gambar kabah : melambangkan Rumah Allah gambar bintang melambangkan rukun islam gambar bulan melambangkan :bahwa Islam menyinari layaknya bulan yang bersinar Gambar Kubah : melambangkan Rumah Allah Warna backgroun hijau artinya : Kesuksesan dalam belajar Al-Quran Al-Amin : seperti nama julukan Rasulullah yang artinya orang yang dapat di percaya dan diharapkan bagi siswa yang ingin daftar akan menjadi orang yang dapat di percaya
Download Logo Pesantren Islam Klik di Sini
Rabu, 22 Januari 2014
Manfaat Berjemur di Pantai
Tak lengkap rasanya kalau pergi di Pantai tidak melakukan rutinitas seperti berjemur. Aktivitas berjemur ini umumnya dilakukan oleh orang barat atau kulit putih, dengan hanya memakai pakaian khas pantai atau bikini mereka bertidur-tiduran / berbaring di pinggir pantai. Rutinitas ini dilakukan pasti ada maksut dan tujuannya, dan ternyata memang benar berjemur dibawah terik matahari memberikan manfaat bagi kita. Karena kandungan sinar matahari ada suatu zat yang bisa memberikan asupan buat kesehatan tubuh kita.
Berikut kandungan sinar Matahari yang memberikan manfaat besar bagi tubuh manusia, Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet (UV).
Sinar ultraviolet UV ada 3 macam sinar, yaitu UVA, UVB, dan UVC :
1. UVA adalah sinar UV dengan panjang gelombang yang terpanjang, oleh sebab itu dapat menembus bagian dalam kulit.
2. UVB adalah sinar UV yang lebih pendek panjang gelombangnya dibanding UVA, yang dapat bekerja sebatas lapisan permukaan kulit.
3. UVC merupakan sinar UV yang katanya berbahaya dengan panjang gelombang paling pendek. Tetapi itu belum ada bukti otentik atau bukti yang jelas mengenai efek bahaya dari UVC bagi manusia, Karena sinar UVC tidak sampai kebumi yang sebelum mencampai kebumi sinar UCV ini habis diserap oleh lapisan ozon.
Dan berikut manfaat umum dari berjemur dibawah terik matahari :
- Sinar UV pada matahari bisa merangsang kulit untuk memproduksi vitamin D;
- sinar UV dapat meningkatkan produksi melanin (tanning).
Kalian tahu kan manfaat vitamin D bagi tubuh kita antara lain untuk pertumbuhan, dan regenerasi jaringan tulang. Dan manfaat kedua yaitu bisa meningkatkan melanin, melanin itu sendiri ialah pigmen yang memberi warna pada kulit.
Itulah manfaat secara umum mengenai berjemur, dan perlu diingat hindari berjemur antara waktu jam 09.00 sampai jam 15.00, Karena di waktu ini sinar matahari berada tegak lurus diatas kepala kita dan panjang gelombangnya lebih pendek jadi membayakan bagi tubuh kita.
Manfaat Berjemur di Pantai
Berikut kandungan sinar Matahari yang memberikan manfaat besar bagi tubuh manusia, Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet (UV).
Sinar ultraviolet UV ada 3 macam sinar, yaitu UVA, UVB, dan UVC :
1. UVA adalah sinar UV dengan panjang gelombang yang terpanjang, oleh sebab itu dapat menembus bagian dalam kulit.
2. UVB adalah sinar UV yang lebih pendek panjang gelombangnya dibanding UVA, yang dapat bekerja sebatas lapisan permukaan kulit.
3. UVC merupakan sinar UV yang katanya berbahaya dengan panjang gelombang paling pendek. Tetapi itu belum ada bukti otentik atau bukti yang jelas mengenai efek bahaya dari UVC bagi manusia, Karena sinar UVC tidak sampai kebumi yang sebelum mencampai kebumi sinar UCV ini habis diserap oleh lapisan ozon.
Dan berikut manfaat umum dari berjemur dibawah terik matahari :
- Sinar UV pada matahari bisa merangsang kulit untuk memproduksi vitamin D;
- sinar UV dapat meningkatkan produksi melanin (tanning).
Kalian tahu kan manfaat vitamin D bagi tubuh kita antara lain untuk pertumbuhan, dan regenerasi jaringan tulang. Dan manfaat kedua yaitu bisa meningkatkan melanin, melanin itu sendiri ialah pigmen yang memberi warna pada kulit.
Itulah manfaat secara umum mengenai berjemur, dan perlu diingat hindari berjemur antara waktu jam 09.00 sampai jam 15.00, Karena di waktu ini sinar matahari berada tegak lurus diatas kepala kita dan panjang gelombangnya lebih pendek jadi membayakan bagi tubuh kita.
SINOPSIS Episode Terakhir Serial Drama PINK LIPSTICK INDOSIAR
Rasa sakit hati ternyata mampu membuat seorang wanita manis dan baik hati
menjadi pendendam yang hendak menuntut balas dengan segala cara. Itulah
yang menjadi tema drama Korea yang bertajuk Pink Lipstick. Drama produksi tahun 2010 ini ditayangkan untuk menggantikan drama My Girlfriend is a Gumiho yang telah habis masa tayangnya.
Alkisah
Yoo Ga Eun (diperankan oleh Park Eun Hye) adalah
Selasa, 21 Januari 2014
Fans Pria Protes Adegan Ciuman Para Personil SNSD
Setelah adegan ciuman Kwon Yuri Girls Generation di serial "Fashion King" muncul, banyak Sone yang merasa tak suka. Terutama dari kalangan fans pria. Mereka merasa cemburu karena satu-persatu personil SNSD melakoni adegan ciuman di layar kaca.Sebelum Yuri, Jessica juga beradegan ciuman bersama Lee Dong-wook di debut serial perdananya, "Wild Romance". Selain itu, hal serupa juga dialami Yoona
Langganan:
Postingan (Atom)